Dewan Pakar
Muhammad Arifin, MA
Dosen Bahasa Arab di Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Anggota Dewan pakar Tafsir Pusat Studi Al-Qur’an
Muhammad Arifin, MA
Dosen Bahasa Arab di Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Anggota Dewan pakar Tafsir Pusat Studi Al-Qur’an
Tanya:
Assalamualaikum wr wb
1. Apakah diperbolehkan mandi wajib menggunakan air hangat mengingat kalau pada bulan puasa setelah kita melakukan hubungan suami istri di malam hari harus bersuci sebelum salat subuh. Saya pernah dengar boleh pakai air hangat tapi syaratnya harus mengguyur kepala dengan air dingin sebanyak 3 kali selanjutnya pakai air hangat.
2. Apakah mandi wajib itu harus selalu keramas memakai shampoo atau mengguyur seluruh tubuh dengan air sampai yakin semuanya terkena air. Demikian pertanyaan saya karena saya khawatir jika mandi wajib tidak sah maka amalan yang dikerjakan berikutnya jadi tidak sah juga. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr wb
(Punto)
Jawab:
1. Boleh mandi wajib dengan menggunakan air hangat, apalagi pada cuaca dingin.
2. Keramas pun tidak harus memakai shampoo, asal Anda yakin seluruh bagian tubuh Anda menjadi bersih setelah mandi. Dalam hadits dari Aisyah ra disebutkan, “Jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Demikian, semoga bermanfaat, wallahu a'lam.
Assalamualaikum wr wb
1. Apakah diperbolehkan mandi wajib menggunakan air hangat mengingat kalau pada bulan puasa setelah kita melakukan hubungan suami istri di malam hari harus bersuci sebelum salat subuh. Saya pernah dengar boleh pakai air hangat tapi syaratnya harus mengguyur kepala dengan air dingin sebanyak 3 kali selanjutnya pakai air hangat.
2. Apakah mandi wajib itu harus selalu keramas memakai shampoo atau mengguyur seluruh tubuh dengan air sampai yakin semuanya terkena air. Demikian pertanyaan saya karena saya khawatir jika mandi wajib tidak sah maka amalan yang dikerjakan berikutnya jadi tidak sah juga. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr wb
(Punto)
Jawab:
1. Boleh mandi wajib dengan menggunakan air hangat, apalagi pada cuaca dingin.
2. Keramas pun tidak harus memakai shampoo, asal Anda yakin seluruh bagian tubuh Anda menjadi bersih setelah mandi. Dalam hadits dari Aisyah ra disebutkan, “Jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Demikian, semoga bermanfaat, wallahu a'lam.
Sumber : detik.com














