Kamis, 03 Desember 2009

SURAT BUAT KINJENG RADEN TEMANGGUNG SEMELEKETE

SURAT BUAT KINJENG RADEN TEMANGGUNG SEMELEKETE - 3 ( Bukan KANJENG RADEN TUMENGGUNG SEMELEKETE )

Teruntuk Kinjeng Raden Temanggung Semelekete di Pesanggrahan ndalem

--
--

Njeng, Sebagai salah satu rakyat paduka, aku turut bersedih, karena mungkin saat ini paduka sedang berduka.

“ Emangnya duka kenapa ? “ kata angen-angenku sendiri.

Dalam kurun waktu kurang dari 100 hari lagi paduka bakal maju dalam pemilihan Temanggung yang baru dan dalam pikiran paduka apa yang bisa paduka lakukan kepada para rakyat paduka supaya ada kenangan batin tak terlupakan ( idiihh… - kata angen2ku lagi ) biar besok masih pada inget sama paduka.

“ Lantas apa yang perlu aku sedihkan ? toh aku bukan saudara apalagi dianggep keluarga sama paduka ? toh kemarin juga banyak kejadian yang kurang enak dalam kepemimpinan paduka ? terus apa untungnya ?” , lagi-lagi angen-angenku berkata.

Lantas apa salahnya kalau ada rakyat yang peduli dengan pemimpinnya, senadyan nggak dianggep keluarga, senadyan banyak kejadian kurang mengenakkan terjadi, senadyan…senadyan… dan senadyan yang lainnya.

Apa cuma pemimpin yang harus peduli pada rakyatnya dan rakyat nggak boleh peduli pada pemimpinnya ? Tanyaku pada angen-angenku.

Sedihku bukan karena paduka nggak bisa makan, karena itu sudah diwakili oleh rakyatmu yang kelaparan.
Sedihku bukan karena paduka nggak bisa sekolah dhuwur, karena nyatanya banyak rakyatmu yang cuma bisa ngenyam bangku SD doang bahkan ada yang baunyapun nggak kebagian. Dan yang jelas masih dhuwur gendhengnya daripada muridnya.
Sedihku bukan karena paduka nggak kuat beli BBM, karena itu sudah ditanggung yang punya kereta mesin dan rakyat jelata walaupun nggak punya keretanya.
Sedihku bukan…
Sedihku bukan….
Sedihku bukan…..

Njeng, aku sendiri juga nggak tau kenapa ikut-ikutan sedih. Yang jelas siapapun nanti yang akan jadi Temanggung baru, entah itu Njeng sendiri ataupun saudara njeng ataupun siapa yang memang punya ambisi tapi yang jelas sebagai seorang pemimpin harus bisa membawa rakyatnya ke kondisi nagari yang lebih baik.
Nggak cuma modal ambisi,
Nggak Cuma modal duit,
Nggak Cuma modal omong gedhe,
Yang jelas modalnya keikhlasan menerima amanah dari rakyatmu.

Njeng, mungkin paduka nganggep aku terlalu cerewet ya Alhamdulillah berarti masih ada yang nganggep omongan rakyat jelata seperti aku. Sokor-sokor besok diangkat jadi Juru Cerewet Pesanggrahan Ndalem.
Semua itu semata-mata kecintaanku pada pemimpin nagari ini entah itu paduka ataupun siapa saja yang penting mau menerima amanah dan bisa ngemong rakyatnya supaya jadi lebih baik.

Njeng, di surat aku yang ketiga ini aku doakan semoga kalau Njeng punya cita-cita yang mulia bakal diridloi Gusti Kang Akaryo Jagat, dan sebaliknya kalau punya niat yang tidak baik maka aku doakan kalah sebelum bertanding. Hehehehe….

Cekap semanten serat kawulo, wasana nyuwun agunging pangapunten.

Wassalam,
Joko Lelur

0 komentar:

Posting Komentar